PRAKTEK CTPS
CUCI TANGAN PAKAI SABUN




Silahkan disimak
Praktek CTPS PMR Madya SMP Negeri 1 Petarukan , 
sebagai persembahan untuk HUT PMI ke-75 , 
di link berikut ; 
https://www.instagram.com/tv/CFOgwivDDd7/?igshid=pyg7vqmnjvq6



Yuuk , patuhi protokol kesehatan. Tangkal Covid-19.
1. Menyapa tanpa bersentuhan
2. Jaga jarak aman , minimal 1 meter
3. Cuci Tangan Pakai Sabun
4. Gunakan MASKER yg sesuai standar WHO , dengan benar




Enam langkah mencuci tangan yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO untuk mencegah virus corona :

  1. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
  2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
  3. Gosok sela-sela jari
  4. Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
  5. Ibu Jari tangan kiri digosok berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya
  6. Gosok berputar ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya

 Materi eskul PMR SMP Negeri 1 Petarukan di masa Pandemi

(edisi santai , yg penting tetap eksis)



PERTOLONGAN PERTAMA

( PP )



Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera pada korban yang mengalami sakit atau cidera secara mendadak sebelum korban dibawa ke tempat rujukan(fasilitas kesehatan terdekat). Sedangkan medis dasar adalah pemberian pertolongan yang sifatnya sementara sampai korban tiba di fasilitas kesehatan.Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

  • Tujuan PP:

  1. Menyelamatkan jiwa korban
  2. Mencegah cacat
  3. Memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan.
  • Kewajiban pelaku PP :
  1. Mengutamakan keutamaan diri sendiri dan orang lain.
  2. Meminta bantuan kepada yang lebih ahli.
  3. Memberi pertolongan pada korban dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan korban.
  4. Membantu pelaku PP yang lain.

Pada saat menolong, kita perlu menggunakan APD, yaitu alat perlindungan diri untuk tidak tertular penyakit.Contoh APD : Sarung tangan lateks, masker penolong, kacamata pelindung.

  • Peralatan PP

Contoh peralatan PP: Kasa steril, pembalut gulung atau perban, pembalut perekat/plester, gunting, bidai, pinset, selimut.

 

 

Dalam Pertolongan Pertama, kita perlu mengenal anatomi dan faal dasar.Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan bentuk tubuh.Sedangkan faal dasar adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian dari tubuh.Bagian – bagian tubuh manusia:

  1. Kepala
  2. Leher
  3. Batang tubuh
  4. Anggota gerak atas
  5. Anggota gerak bawah

Ada lima rongga dalam tubuh kita yaitu rongga tengkorak, tulang belakang, rongga dada, rongga perut, rongga panggul. Ada juga sebelas sistem pada tubuh manusia yaitu pernafasan,peredaran darah, saraf, otot, rangka, pencernaan, kemih, kelenjar buntu, kulit, panca indra dan sistem reproduksi.

 

  • Macam-macam cidera pada tubuh :
  1. Luka

Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik didalam maupun luar tubuh. Luka terbagi menjadi dua, yaitu luka terbuka  dan luka tertutup. Contoh luka terbuka ; luka lecet, luka sayat, luka robek, luka tusuk, luka sobek, dan amputasi. Contoh luka tertutup : memar, benjol, remuk.

  • Peralatan untuk menangani luka yaitu :

1. Penutup luka

Contoh : kasa steril, kain kasa, penutup berperekat. Peralatan tersebut berfungsi untuk membantu menghentikan pendarahan dan mencegah kuman masuk kedalam luka.

2. Pembalut luka

Berfungsi untuk menghentikan pendarahan, mempertahankan penutup luka, menjadi penopang bagian tubuh yang cidera. Contoh : perban, mitela, plester.

3. Antiseptik dan obat merah

 

  • Cara penanganan luka
  • Cara penanganan luka terbuka :
  1. Paparkan daerah yang cidera
  2. Bersihkan dengan antiseptic dan beri antiseptic.
  3. Tutup luka
  4. Balut luka
  • Cara penanganan luka tertutup :
  1. Beri kompres dingin, tekan dengan kompres
  2. Jika terjadi pada alat gerak, tinggikan lebih tinggi dari jantung.

 

2. Luka Bakar

                 Luka bakar adalah cidera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi. Penyebab luka bakar antara lain panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi.

  • Penggolongan luka bakar :
  1. Derajat Satu

Mengenai kulit ari atau epidermis.

  1. Derajat Dua

Sedikit lebih dalam dari kulit ari.

  1. Derajat tiga

Lapisan yang terkena tidak terbatas, bahkan sampai tulang dan rongga dalam.

 

  • Penanganan luka bakar :
  1. Alirkan air pada daerah luka selama 20 menit atau lebih.
  2. Paparkan daerah yang cidera.
  3. Tutup luka bakar dan balut, jangan pecahkan gelembung, jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap,
  4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

3. Patah Tulang

            Patah tulang adalah rusaknya jaringan tulang. Gejala patah tulang adalah perubahan bentuk, memar, Nyeri, bengkak, terdengar suara berderik, daerah yang patah sukar digerakkan, ujung tulang terlihat jika patah tulang terbuka.Ada 2 jenis patah tulang, yaitu aoatah tulang terbuka dan tertutup, alat untuk menangani patah tulang yaitu bidai dan mitela.

 

  • Tujuan pembidaian :
  1. Mencegah pergerakan atau pergeseran tulang.
  2. Mengurangi rasa nyeri.
  3. Mengistirahatkan anggota badan yang patah.
  4. Mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

 

  • Langkah-langkah penanganan patah tulang :
  1. Paparkan daerah yang cidera
  2. Lakukan GSS(Gerakan Sensasi dan Sirkulasi)
  3. Siapkan mitela dan bidai.
  4. Taruh mitela melewati sela bawah tubuh yang cidera.
  5. Taruh bidai kemudian ikat dengan mitela dari bawah ke atas.
  6. Satukan dengan tubuh yang tidak cidera
  7. Lakukkan GSS kembali untuk perbandingan keadaan yang sebelumnya.
  8. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

 

4. Pingsan

Gejala pingsan yaitu demam, nyeri, mual, serasa buang air kecil, sesak napas, pusing, rasa haus atau lapar yang berlebih.

 

  • Tanda-tanda pingsan :
  1. Tidak sadar, bingung, dan gelisah
  2. Nadi dan napas tidak teratur
  3. Perubahan kulit, suhu, dan kelembapan yang signifikan
  4. Pupil mata sangat lebar atau kecil
  5. Bau khas dari mulut atau hidung
  6. Kejang, kelumpuhan, muntah, diare.

 

  • Penyebab Pingsan :
  1. Kelelahan
  2. Kurang makan
  3. Pendarahan ke otak berkurang

 

  • Pemindahan korban pingsan :
  1. Dengan 1 penolong : Dalam keadaan darurat, penolong bisa dengan menarik lengan, baju, bisa juga dengan menggunakan alas selimut.
  2. Dengan 2 atau 3 penolong tanpa menggunakan tanduPosisi penolong berada di daerah yang paling sedikit cidera, penolong dalam keadaan jongkok dengan tumpuan lutut. Masukkan tangan penolong pertama kebawah leher dan punggung, penolong kedua memasukkan tangan ke punggung juga dan pantat. Jika ada 3 penolong, letakkan tangan penolong ketiga dibagian pantat dan tungkai bawah. Angkat dengan satu perintah, letakkan korban pada tungkai atas penolong, kemudian miringkan tubuh korban ke tubuh penolong, lalu penolong berdiri dengan satu perintah. Jalan secara bertahap, letakkan korban pada daerah yang nyaman.
  3. Dengan menggunakan tandu : Hampir sama dengan penanganan tanpa menggunakan tandu, hanya saja saat memiringkan tubuh korban, korban dipindah ke tandu, kemudian angkat bersama – sama dengan satu perintah.

 

  • Penanganan Korban Pingsan :

  1. Posisikan korban dalam keadaan aman dan nyaman(Jika tidak aman, pindahkan korban ke tempat aman)
  2. Longgarkan pakaian
  3. Usahakan korban menghirup udara segar
  4. Tinggikan kaki lebih tinggi dari jantung
  5. Selimuti korban, jangan berikan bau-bauan apapun
  6. Rujuk ke fasilitas kesehatan


 Materi eskul PMR SMP Negeri 1 Petarukan di masa Pandemi

(edisi santai , yg penting tetap eksis)


Mars PMI , Hymne PMI dan Mars PMR




Lirik "Mars PMI"

Palang Merah Indonesia

Sumber kasih umat manusia

Warisan luhur, nusa dan bangsa

Wujud nyata pengayom Pancasila


Gerak juangnya keseluruh nusa

Mendarmakan bhakti bagi ampera

Tunaikan tugas suci tujuan PMI

Di Persada Bunda Pertiwi


Untuk umat manusia

Di seluruh dunia

PMI menghantarkan jasa



  • Lirik "Hymne PMI"

Palang Merah Indonesia

Wujud keperdulian nyata

Nurani yang suci

Untuk membantu menolong sesama

PMI

Siaga setiap waktu

Berbakti dan mengabdi

Bagi hidup manusia

Agar sehat sejahtera di seluruh dunia



  • Lirik "Mars PMR (Bakti Remaja)"

Palang Merah Remaja Indonesia

warga Palang Merah sedunia

Berjuang berbakti penuh kasih sayang

untuk rakyat semua

Bekerja dengan rela tulus ikhlas

untuk yang tertimpa sengsara

Puji dan puja tidak dikejar…

mengabdi tuk sesama…


Putra Putri

Palang Merah Remaja Indonesia

Abdi rakyat sedunia

luhur budinya

Putra Putri

Palang Merah Remaja Indonesia

Abdi rakyat sedunia

Mulia citanya



Seragam anggota Palang Merah Remaja


Seragam Harian Palang Merah Remaja


Seragam Lapangan Palang Merah Remaja


Keterangan : 

Slayer 

warna 

Hijau untuk PMR Mula

Biru untuk PMR Madya

Kuning untuk PMR Wira

PEWARISAN SIFAT

Materi Genetik


Pewarisan Sifat (Hereditas)

        Pada makhluk hidup yang berkembang biak secara generatif , sifat-sifat dari orang tua (induk) diwariskan melalui sel-sel gamet (sel sperma dan sel telur). Sifat-sifat menurun ini dikendalikan oleh gen yang terkandung di dalam kromosom , yang terletak di dalam inti sel (nukleus).

        Cabang ilmu yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme disebut Genetika. Ilmuwan pertama yang mempelajari tentang proses pewarisan sifat adalah Gregor Johann Mendel (1822 - 1884) yang melakukan penelitian dengan menggunakan tanaman kacang ercis (Pisum sativum).

Tanaman kacang ercis (polong)  dipilih oleh Mendel karena :

  1. memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri
  2. cepat menghasilkan keturunan (daur hidup cepat)
  3. mudah dilakukan penyerbukan silang
  4. memiliki pasangan sifat beda yang menonjol (misalnya warna biji kuning dan hijau , bentuk biji halus dan keriput).


Hukum Mendel

Ada dua Hukum Mendel yang mempengaruhi pewarisan sifat, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

  1. Hukum Mendel I disebut juga Prinsip Segregasi. Dalam hukum ini, dinyatakan bahwa gen di induk (parental) terdiri dari sepasang alel dan akan mengalami pemisahan saat pembentukan gamet, sehingga gen di gamet akan berupa satu buah alel.
  2. Hukum Mendel II disebut juga dengan Prinsip Asortasi Bebas, atau Independent Assortation Principle. Dalam hukum ini dinyatakan bahwa pada individu yang mempunyai dua atau lebih sifat, maka diturunkannya sifat terjadi secara bebas, tidak bergantung pada sifat yang lain. Dengan kata lain, sifat yang diakibatkan satu gen tidak mempengaruhi sifat yang diakibatkan oleh gen lain.



Genotipe dan Fenotipe

        Gen merupakan bagian sel yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya sifat pada suatu individu. Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotipe , sedangkan sifat yang tampak pada individu disebut fenotipe. Fenotipe merupakan interaksi antara genotipe dan lingkungan.

        Genotipe disimbolkan dengan 2 huruf yang mewakili sifat yang dibawa , masing-masing disebut alel. Pasangan gen yang alelnya sama disebut homozigot, sedangkan jika pasangan alelnya berbeda disebut heterozigot.

        Jika gen pertama mempengaruhi gen pasangannya sehingga sifat yang dibawa gen pertamalah yang muncul pada keturunannya , gen tersebut disebut gen dominan. Jika gen tersebut kalah / tertutupi oleh gen dominan sehingga tidak muncul pada keturunan , disebut gen resesif. Jika gen dominan tidak menutup sepenuhnya sehingga gen resesif turut mempengaruhi fenotipe keturunannya , keadaan ini disebut intermediet.

Tabel Persilangan kelinci berambut hitam dengan berambut putih


FENOTIPE

GENOTIPE

Keterangan


Kelinci berambut hitam (dominan)


Kelinci berambut putih (resesif)
HH
Hh

hh
Homozigot
Heterozigot

Homozigot


Simbol dan Istilah dalam Persilangan
Simbol yang digunakan dalam persilangan :
  • P : Parental , istilah untuk induk / orang tua
  • P1 : induk pertama ,
  • P2 : induk kedua dan seterusnya.
  • F : Filial , istilah untuk anak / keturunan
  • F1 : keturunan pertama ,
  • F2 : keturunan kedua dan seterusnya.
Persilangan dapat dilakukan dengan :
  1. Monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda)
  2. Dihibrid (persilangan dengan dua sifat beda)
  3. Trihibrid (persilangan dengan tiga sifat beda)
  4. Polihibrid (persilangan dengan lebih dari tiga sifat beda)

Persilangan Monohibrid (Persilangan dengan satu sifat beda)
        Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan hanya memperhatikan satu sifat beda , misalnya sifat warna bunga. Contoh : persilangan tanaman berbunga warna ungu dan berbunga warna putih galur murni menghasilkan tanaman berbunga warna ungu.
        Gen warna merah dominan terhadap gen warna putih. Selanjutnya F1 ini dibiarkan melakukan penyerbukan dengan sesamanya , dan ternyata menghasilkan tanaman berbunga warna ungu dan putih.


Monohibrid Dominan Penuh
Perbandingan fenotipe F2  = Ungu : Putih = 3 : 1
Perbandingan genotipe F2 = UU : Uu : uu = 1 : 2 : 1

        Galur murni adalah tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri secara terus menerus dan selalu menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya.
        Sifat intermediet merupakan sifat gabungan kedua induk karena gen dominan tidak menutup gen resesif secara sempurna. Contohnya hasil persilangan antara tanaman berbunga merah dengan tanaman berbunga putih menghasilkan tanaman berbunga merah muda. Warna merah muda ini menunjukkan sifat intermediet. Pada persilangan , jika genotipe  Mm fenotipenya merah muda maka disebut persilangan Dominan Tidak Penuh / Intermediet.

Monohibrid Dominan Tidak Penuh / Intermediet 
Perbandingan fenotipe F2  = Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1
Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

Test cross adalah mengawinkan suatu individu hasil persilangan dengan salah satu induknya yang homozigot resesif. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah genotipe individu yang diuji itu homozigot ataukah heterozigot.

Back cross adalah mengawinkan suatu individu hasil persilangan dengan salah satu induknya , baik induk homozigot dominan maupun homozigot resesif. Tujuannya adalah untuk mengetahui genotipe induk yang belum diketahui.


Persilangan Dihibrid (Persilangan dengan Dua Sifat Beda)
        Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan memperhatikan dua sifat beda , misalnya sifat biji bulat dan sifat biji warna kuning. Contohnya tanaman berbiji bulat warna kuning disilangkan dengan tanaman berbiji keriput bewarna hijau , menghasilkan keturunan tanaman berbiji bulat berwarna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa sifat biji bulat dan warna kuning dominan terhadap sifat biji keriput dan warna hijau.

Diagram Persilangan Dihibrid Dominan Penuh



Jumlah genotipe dan fenotipe pada F2

 

Perkembangbiakan Berperan Dalam Menjaga Kelangsungan Hidup 

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Dipengaruhi oleh Adaptasi dan Seleksi Alam


Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan

Adaptasi Morfologi


Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.

  • Adaptasi Morfologi pada Hewan

Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.



  • Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.

  1. Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
  2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
  3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.



Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kita tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.

  • Adaptasi Fisiologi pada Manusia
  1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
  2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
  3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).

  • Adaptasi Fisiologi pada Hewan

Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan daging). herbivora memakan tumbuhan), serta omnivora (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivora lebih panjang daripada usus karnivora.

  • Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
  1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
  2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.

Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.

  • Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
  1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
  2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
  3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
  4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.



  • Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
  1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
  2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.

 

Seleksi Alam


Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivora tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya ikut punah juga.