Perempuan dikenal dengan rasanya yang begitu pekat ...
Sedih ...
Senang ...
Semua begitu mudahnya dilihat dari sikapnya ...
he he he ...
gak semua begitu sich ...
ada yang begitu pintarnya bersandiwara
seolah dialah bidadari yang ikhlas turun ke bumi
menjelma jadi manusia wanita ...
yg selalu tampil begitu sempurnanya ...
seolah tanpa cacat dan cela ...
Wanita ...
he he he ... aq juga wanita loch ...
jadi ini untukku juga ...
yuuuk ...
belajar ikhlas ...
yg di bawah ini ,
kita baca bareng" yuuuk ...
Urgensi Mematuhi Hadits
... Termasuk juga hadits yang menerangkan bahwa
sebagian besar penghuni neraka kelak adalah perempuan
karena mereka mengalami haid!
Mengapa demikian?
Bukankah haid adalah fitrah perempuan?
Ya, namun ini tidak berarti bahwa ketika haid kaum perempuan dilarang berdzikir mengingat kebesaran Allah, dilarang beramal ibadah dan mengerjakan berbagai amalan sosial lainnya yang dapat mendatangkan pahala dan meringankan dosa.
Haid bukanlah penghalang kaum hawa dari rahmat Allah.
Ini adalah ujian dariNya di samping banyaknya hikmah yang ada di dalamnya.
Apalagi bila kaum hawa hanya sibuk menggunjing dan terus mempertanyakan keberadaan mereka sebagai perempuan yang merasa bahwa Sang Khalik tidak adil terhadap mereka.
Mereka yang tidak kunjung puas terhadap berbagai ketentuan Allah seperti hak waris, ketaatan kepada suami, kebolehan suami berpoligami bila mampu, haid, melahirkan, menyusui, mendidik anak, dan sebagainya.
Inilah kesalahan kaum hawa terbesar yang harus segera diperbaiki bila tidak ingin menjadi penghuni neraka.
Al-Quran dan Masalah Kebebasan Perempuan
"Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kalian berdua. (QS al-Mujâdilah:1)
Keresahan tentang poligami yg sangat diinginkan lelaki
"Dan jika engkau takut tidak akan bisa berurusan dengan perempuan yang tertindas (yatâma—secara harfiah wanita yang yatim—lihat konteksnya) ini secara adil, maka kawinilah di antara mereka dua, tiga, atau empat, namun jika kemudian engkau takut tidak akan bisa berlaku adil, maka kawinilah satu saja" (QS an-Nisâ`:3)
Secara eksplisit, ayat di atas menyatakan bahwa poligini/poligami hanya diijinkan jika perempuan yang hendak Anda kawini itu:
1. Termasuk wanita tertindas (yatim). Laki-laki tidak boleh mengambil dan memilih wanita yang mana saja yang mereka inginkan sebagai istri kedua.
2. Poligami hanya bisa dilakukan jika perkawinan itu akan membawa keadilan sosial pada pihak perempuan, yang jika tidak dikawini maka keadilan itu tidak akan mereka peroleh.
3. Jika perkawinan dengan lebih dari satu perempuan tidak bisa membawa keadilan tersebut, maka poligami tidak diijinkan. Jadi al-Quran sangat ketat dalam mengatur poligami dalam masyarakat.
Laki-laki dan Perempuan adalah Sama:
"Perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk perempuan yang keji pula, dan perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik pula. Mereka bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia. (QS an-Nûr:26)"
"Maka Tuhan mereka telah mendengar permohonan mereka (dengan berfirman): ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian dari kamu adalah turunan dari sebagian yang lain (QS an-Nisâ`:195)."
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka pahala dan ampunan yang besar." (QS al-Ahzab:35)
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian dari mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya.Untuk itu, Allah akan memberikan ampunan pada mereka…" (QS at-Tawbah:71)
wahai wanita ...
berhentilah mengeluh ...
... dan biarlah Allah yang menjadi penolong yg Maha Adil bagi kita ...
Aamiin ...
Langganan:
Postingan (Atom)